Reporter Adalah Pembunuh Nomor Satu




sumber maron
Sumber Maron Kasri

Anisa AE - "Hai Mbak Reporter! Sudah puaskah Anda menjadi seorang pembunuh? Apakah saya akan menjadi korban Anda kali ini?" tanyanya pada saya.

Saya tertohok. Benarkah saya adalah seorang pembunuh? Padahal apa yang saya tulis sebagai blogger/reporter adalah realita. Mempromosikan suatu tempat wisata baru yang alami dengan narsis di sana agar semakin ramai. Misalnya saja Sumber Maron, salah satu sumber di Kecamatan Pagelaran yang saat ini menjadi tempat wisata edukasi.

Tiba-tiba mata saya berkaca-kaca. Ya, saya adalah seorang pembunuh. Dengan pekerjaan yang saat ini menjadi reporter dan sering mengulas tempat wisata, saya sering kali mempromosikan suatu tempat dengan sangat bagus. Saking terlalu fokus pada promosi, saya sampai lupa ada sesuatu yang perlu dijaga.






Alam, ya, alamlah yang menanyakan hal itu pada saya kemarin, di Sumber Joyo/Sumber Sirah, salah satu surga di dalam air. Banyak ganggang dan lumut di sana yang bisa digunakan untuk berfoto, seolah berada di laut dalam. Padahal dalamnya tak lebih dari 1,5 meter.

Sebenarnya saya sudah tahu tempat itu sejak lama, namun baru mengunjungi kemarin. Apalagi setelah dari Sumber Sirah, saya menuju ke Sumber Buntun di wilayah Urek-Urek (Gondanglegi) dan Sumber Maron di wilayah Kasri (Bululawang). Ya, mungkin karena orang-orang seperti saya pula tempat ini mulai terbengkalai. Belum lagi Sumber Taman di Pagelaran yang saat ini pengunjungnya bisa dihitung dengan jari.

Sumber Buntung, Urek-Urek


Malang memang penuh dengan kejutan, apalagi dengan banyaknya sumber-sumber yang mulai diekspos oleh media, namun kurang perhatian penduduk dan pemerintah. Jadi, setelah tempat itu kotor dan tidak layak, semua pengunjung pergi dan tak ada tindakan lebih lanjut untuk memperbaharuinya seperti di Sumber Maron Kasri dan Sumber Buntung. (Baca selengkapnya)

Subscribe to receive free email updates: