Wajib Waspada Pada Tetangga





Anisa AE - Hari ini adalah pertama kalinya saya menangis histeris setelah berbulan-bulan. Sungguh, ini karena tetangga yang lebih tua dari saya. Sebut saja namanya Edi, dia adalah pelatih sepakbola yang sudah cukup umur. Jelas saja, anaknya yang pertama hampir seumuran dengan saya.

Hari ini adalah puncak di mana kesabaran saya sudah habis. Apa masalahnya? Apa lagi kalau bukan masalah Asma. Kelihatannya memang sepele, tapi dampaknya sangat besar untuk mental dan perkembangannya yang saya bangun dengan susah payah.

Bayangkan saja, dulu Asma sudah berani berangkat sekolah sendiri. Bahkan dia sekolah dengan wajah ceria setelah keluar dari rumah. Namun lama kelamaan dia menjadi takut untuk sekolah. Setiap kali berangkat, minta diantar. Bahkan mulai tak mau sekolah dan malas bangun pagi. Berbeda dengan awal masuk sekolah.

Usut punya usut, semua ini karena Edi dan istrinya. Tiap kali Asma berangkat sekolah, mereka selalu berkata bahwa sekolah libur atau ada penculikan. Well, hal menjadi wajar jika sekolahnya jaaauuuuh dan memang sedang musim libur atau penculikan. Tapi ini sekolahnya di belakang rumah saja dan Asma biasa main di daerah sana.
Awalnya saya mendiamkan saja  dan memantau dari jauh ketika mengantar Asma sekolah. Ternyata ... walaupun ada saya, mereka tetap menggoda Asma dengan ucapan seperti itu. Bayangkan, ibu mana yang tak sakit hati ketika anak mereka mendapat perlakuan seperti itu. Menggoda sih menggoda, tapi apa tidak ada cara menggoda yang lebih pantas? Godaan seperti itu apa pantas diberikan kepada anak TK yang baru sekolah? (Baca selengkapnya)

Subscribe to receive free email updates: