Bangga Berprofesi Sebagai Blogger









Anisa AE - Tak terasa, rasanya baru kemarin saya ikut acara Blogger Camp pada Hari Blogger Nasional tanggal 27 November kemarin. Saat ini sudah bertambah lagi umur Hari Blogger Nasional. Walau tidak ada camping, tetap saja hari blogger sangat berkesan.

Pertama kali tahu blogger, saya merasa bahwa itu pekerjaan yang luar biasa dan bisa membuka lowongan kerja untuk orang lain. Kenapa saya berpikiran seperti itu? Sebenarnya apa blogger adalah profesi?

Saya mengenal blog pada tahun 2007. Saat itu saya menyebutnya bukan blog, tapi web, dan ada lowongan sebagai tim penulis di infokepanjen.com milik Mas Rizal. Terang saja saya langsung daftar ke dalam tim tersebut walau hanya mempunyai ijazah SMP dan saat itu bekerja sebagai karyawati di pabrik rokok.

Dengan berbekal tekad, saya mendaftarkan diri sebagai tim penulis. Harus ke warnet untuk menulis berita, sering pulang pagi untuk mendapatkan jam malam di warnet. Hanya 10.000 dari jam 11 sampai 6 pagi. Itu saya lakukan di sela jam kerja sebagai karyawan pabrik rokok. Saya menganggap, blog bisa membantu untuk menyalurkan hobi menulis.

Tahun 2011, saat sudah melahirkan anak pertama, saya mendirikan AE Publishing, baru tahu bahwa ilmu blogger itu sangat penting. Blog membantu saya mempromosikan buku yang diterbitkan oleh AE, walaupun saat itu saya benar-benar gaptek soal blog. Fokus di penerbitan dan sesekali membuka blog adalah pekerjaan saya selanjutnya.





Sayangnya saya baru tahu pentingnya sebuah blog sejak ikut dalam acara Mas Rey pada tahun 2014. Saat itu saya ikut sebagai pemateri bagian kepenulisan blog, bagaimana optimasi SEO. Lumayan terkejut karena Mas Rey bisa mendapatkan 2 juta rupiah dari iklan di blog dan dia berprofesi sebagai blogger. Wah, bisa ditiru juga tuh.

Setelah daftar, saya malah belum diacc oleh google adsense sampai berbulan-bulan dan itu membuat kecewa. Mungkin itu karena domain masih gratisan. Tapi apa hubungannya? Banyak juga kok yang gratisan, tapi juga diacc. Blog mulai saya tinggalkan. Saya merasa, blogger bukan dunia yang bisa digeluti dengan baik.

Tapi semua berubah sejak saya mulai iseng membeli domain TLD pada awal 2015. Itu pun karena takut jika nama anisae digunakan terlebih dulu oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab, seperti aepublishingdotcom yang domainnya diperjualbelikan. Namun keisengan tersebut malah memberikan sesuatu yang luar biasa.

Well, saya memang tidak terlalu bisa berkata-kata dengan orang lain. Sosialisasi dengan orang lain bisa dikategorikan mendapat nilai 40. Tapi dengan menulis di blog, saya bisa mendapat sesuatu yang lebih. Mengungkapkan unek-unek, bermanis kata, dan yang lebih penting, bisa berbagi dan menginspirasi orang lain.

Job review mulai berdatangan satu per satu. Mulai dari review produk, review profil owner perusahaan, sampai pada job-job yang lain. Tak jarang marketplace menggunakan jasa saya untuk mempromosikan situs mereka dengan fee yang lumayan. Saya pun mulai keranjingan berada pada dunia blogger yang rasanya aduhai. Tidak seperti dunia penerbitan yang harus lelah berhari-hari untuk mendapatkan uang, dari blog malah bisa didapatkan dari satu tulisan.

Dengan bekerja sebagai blogger, saya tak meninggalkan kewajiban sebagai ibu untuk anak-anak. Sering mereka saya ajak liputan agar tahu bahwa inilah pekerjaan ibunya. Liputan, lalu ditulis di blog. (Baca selengkapnya)


Subscribe to receive free email updates: