Masih Berani Selingkuh?


Berbagi dan menginspirasi Selingkuh sejatinya bukan setiap tikungan ada atau selingan indah keluarga utuh. Selingkuh identik dengan pengkhianatan kepada pasangan dengan menduakannya. Mungkin bagi Anda, selingkuh itu seru, tapi bukan untuk pasangan Anda.  Jika akhir tahun ajaran seperti ini, sangat banyak yang berkata pasangannya selingkuh dengan skripsi. Yup, masih bisa dipahami karena itu adalah tugas yang diberikan jika menginginkan gelar sarjana. Namun, berbeda jika selingkuh dengan lelaki atau wanita lain.  Saat ini perselingkuhan istri dengan pria lain masih dibilang sedikit jika dibandingkan suami yang selingkuh dengan wanita lain. Kebanyakan istri lebih memikirkan perasaan dan masa depan anak-anaknya jika berniat untuk selingkuh. Tidak hanya itu, istri juga berpikir bagaimana tanggapan keluarga dan tetangga sekitar. Wanita paling tidak tahan bergosip dan mendengar gosip, apalagi jika menyangkut tentang dirinya.  Sangat berbeda dengan lelaki, banyak sekali alasan yang diajukan untuk membenarkan perselingkuhan tersebut. Dimulai dari istri yang cerewet, kurang cantik, kurang bisa memasak, sampai kurang hebat dan kurang gaya di atas ranjang. Apa pun akan dikatakan suami untuk membenarkan bahwa selingkuh itu wajar. Apalagi jika berkumpul dengan teman-temannya dan membicarakan soal wanita, kebanyakan lupa dengan istri di rumah. Bahkan siapa yang paling banyak selingkuh, dia yang paling hebat.  Miris ketika saya ke salah satu puskesmas di kota sebelah, banyak kotak tempat kondom yang kondomnya bisa diambil kapan saja. Mungkin tujuannya untuk mengurangi HIV/AIDS di lingkungan tersebut, tapi bukan berarti harus di setiap sudut puskesmas. Bahkan tempatnya bisa dijangkau oleh anak-anak. Harus pintar-pintar menjelaskan apa itu kondom, apalagi Asma minta ditiupin kondom ketika itu adalah balon pelindung. Hadew ....  Ngomong-ngomong soal selingkuh, pernah gak sih awal nikah kepikiran buat selingkuh? Enggak kan? Lantas kenapa tiba-tiba pingin selingkuh? Kenapa tiba-tiba suka ke lokalisasi? Merasa banyak uang dan bisa menghambur-hamburkan uang begitu saja? Iya, itu emang uangmu sendiri, ngapain juga saya harus ikut campur? Tapi saya merasa harus ikut campur ketika ada seorang wanita menangis karena diduakan oleh suaminya. Bahkan si istri menemukan kondom dan bukti pembayaran hotel di dompet sang suami. Sakit banget kalau ada teman yang bercerita seperti itu. (Baca selengkapnya)

Subscribe to receive free email updates: