Makan Jeruk Sepuasnya di Kampung Jeruk






Anisa AE - Bulan kemarin, keluarga AE didatangi dua sejoli dari Surabaya. Penulis yang juga suka dengan puisi, Angi Putri dan Nastain Ahmad. Nah kok baru sekarang nulisnya? Gak sempat nulis, hahaha. Tapi udah ada kok di web wisatamalangku. 

Mereka berdua berangkat dari Surabaya jam 11 siang, tapi sampai sini jam 9 malam. Bayangkan, Surabaya-Kepanjen berapa jam tuh? Ternyata kereta terlambat dan jalannya muter lewat Blitar. Yaelah, jelas jauh bangetlah, wong biasanya saya dari Kepanjen ke Surabaya itu 4 jam perjalanan. Ternyata Nastain salah beli tiket, apalagi udah beli PP.

Baca Juga : Pesona Tiga Pura Mengagumkan di Badung


Setibanya mereka di rumah, kami ngobrol ngalor-ngidul sampai tengah malam. Banyak sekali yang kami bahas, mulai dari penerbitan, sampai soal cinta-cintaan. Hihihi. Besoknya dilanjutkan jalan-jalan pagi ke Stadion Kanjuruhan setelah sarapan. Saya dengan Anggi naik Rebecca, Nastain sendirian bawa motornya Bidin.

Menjelang siang, saya bingung mau ajak mereka berdua ke mana. Kalau ke Sumber Maron, di sana pasti sangat ramai karena hari libur. Akhirnya kami menuju ke Kampung Jeruk di Kepanjen. Karena perkiraan dekat, langsung deh cuss ke sana. Sayangnya karena baru pertama, kami sempat nyasar sampai di ujung. Dari perempatan Zipur, terus sampai ujung. Gak nyadar kalau lokasinya sudah terlewat.

Baca Juga : Wisata Kebun Durian Wagir





Ndilalah Nastain kok ngomong kalau tadi sempat lihat papan arah menuju Kampung Jeruk. Ya ampuuun, kok dia gak ngasih tahu ke saya dan Anggi? Akhirnya kami balik arah, menuju perempatan lagi. Ternyata tempatnya gak jauh dari perempatan. Duh kok bisa gak fokus kalau melihat petunjuk arah sih?

Di depan pintu masuk ada banner Kampung Jeruk. Setelah masuk,  ada pemandangan tempat pemancingan ikan. Buat yang suka memancing seperti suami saya, tempat ini rasanya cocok. Apalagi cukup rindang juga. Di sana juga ada tempat untuk lesehan dan menikmati makanan, khususnya ikan yang sudah dipancing. Mirip-mirip di Dempok gitu deh.

Baca Juga : Dempok, Tempat yang Memanjakan Mata dan Lidah


Masuk ke lokasi Kampung Jeruk, dikenakan HTM 15.000/orang. Untuk anak di bawah 5 tahun, gratis. Di bawah 12 tahun, bayar 8.000. Di sana juga disediakan tikar dan topi yang bisa dipinjam untuk sekadar menikmati angin sepoi-sepoi di bawah pohon jeruk. Topinya dipakai agar tidak kepanasan terkena terik matahari. Bisa juga untuk action, xixixi.


Kami langsung masuk ke sana setelah tanya-tanya sedikit pada pemilik Kampung Jeruk. Benar-benar area perkebunan, kebun jeruk maksudnya. Sepanjang mata memandang, disajikan pohon jeruk yang terjejer secara rapi. Untuk info serba-serbi tempat ini, bisa dilihat di wisatamalangku.com : Kampung Jeruk, Wisata Baru di Kabupaten Malang. (Baca selengkapnya)

Subscribe to receive free email updates: