Berbagi dan menginspirasi
Sedih rasanya kalau remaja sekarang sukanya mengejar gengsi, bukan mengejar prestasi. Oke, mungkin banyak remaja yang masih bertahan dan bersaing dengan remaja-remaja lainnya untuk mengejar prestasi. Tapi, di balik itu ternyata masih ada saja fakta tentang remaja-remaja yang hanya bisa mengejar gengsi. Sebuah gengsi menjadi prestasi tersendiri bagi remaja seperti itu. Gengsi seperti junjungan nama baik yang patut dipertahankan sekaligus dianggap bisa meletakkannya pada jajaran remaja yang diakui dan dihargai.
Padahal, semua itu semu.
Nyatanya, banyak sekali remaja yang terjebak. Tertipu. Mereka pikir dengan mengikuti update perkembangan terkini, maka akan dianggap sebagai anak muda yang diakui dan patut diperhatikan. Update terkini yang mereka maksud meliputi update gadget, update fashion, update kendaraan keluaran terbaru. Yang penting semuanya serba terbaru, katanya.
Baca Selanjtnya
kok komentarku tentang generasi alay tadi ilang ya?
BalasHapusatau udah masuk list moderasi?
Nggak ada, Mak. :o Udah ku cek kok
HapusBudaya menomersatukan gengsi juga ada mba :) dan sulit buat rubah mindset kayak gtu :(
BalasHapusIya sih, Mbak. Tapi kan kasihan juga. Ke depanya jadi kurang bagus menurutku.
HapusJaman sekarang kalau sudah ngomongin gengsi semua bisa dilakukan mbak. ngga perduli, pokoknya perahankan gengsi
BalasHapusWaduh, kan nggak bagus tuh. :( Kalau positif2 aja sih gak masalah. :v
Hapussaya ga gengsi kok mbak, kerja sebagaimana mestinya, kalau mau update ya update info, kalau update fashion, mungkin saya udah jadi fashion blooger cowo, prestasi jalan terus gengsinya diilangin.
BalasHapuseh btw, itu baca selanjutnya di bagian bawah artikel kok muncul?