Janda Bukan Cita-Cita


Janda Bukan Cita-Cita
Berbagi dan menginspirasi "Oww ... dia janda. Pantes ...."
"Hati-hati, dia itu janda lho! Awas suamimu!"
"Sssttts, dia janda lho. Enak tuh!"

Kalimat-kalimat itu sering mampir di telinga ketika masyarakat mulai membahas tentang janda. Memangnya janda identik dengan perebut suami orang? Identik dengan wanita yang kurang kasih sayang? Entah yang bodoh masyarakatnya atau pemikiran saya yang tak sejalan dengan mereka. Menyedihkan ketika mendengar ucapan-ucapan seperti itu berseliweran di gendang telinga. Lagi-lagi wanita yang selalu dianggap salah jika ada keretakan di dalam rumah tangga. Kurang baik dalam melayani suami, tidak bisa membawa diri, kurang dalam segala hal. Padahal janda tidak hanya perceraian, ada pula yang pasangannya diambil oleh Yang Maha Esa. Lantas, kenapa tidak ada yang menyalahkan Tuhan hingga membuat si wanita tersebut menjadi janda? Menyedihkan ketika menyadari hal seperti itu. Melihat tetangga dan teman saya yang sudah janda atau mulai menajdi janda membuat saya tersenyum sedih. Berharap tak ada ucapan miring tentang para janda-janda tersebut, toh ucapan tersebut selalu ada, apalagi jika yang menjadi janda adalah seorang wanita yang saya kenal pendiam dan alim, ya, lebih baik daripada saya, begitupun dengan mantan suaminya. (Baca selengkapnya)

Subscribe to receive free email updates: