Sedang Berada Di Titik Terendah, Jangan Menyerah! Ini 5 Cara Menguatkan Diri Menghadapinya

Sepertti jalan yang tidak selalu mulus begitulah kehidupan yang pasti ada rintangannya. Ada kalanya pula seperti hujan yang tak selalu ramah dan mengalir membawa serta masalah bersamanya, melainkan datang bertubi-tubi menghunjam tubuh. Demikianlah hidup seperti bentuk bumi yang tidak rata, pasti ada titik terendah dan titik tertinggi. Akan tetapi, menghadapi titik terendah tak semudah yang diucapkan. Bahkan ada yang mengalami gelisah, sedih, khawatir, depresi, hingga stres.

Dalam menghadapi titik terendah di mana berbagai masalah datang, kerap kali orang akan merasa terpuruk hingga hilang harapan hidup, bahkan ingin menyerah. Saat itu pun tidak ada orang yang bisa membantu, hal yang perlu Sobat lakukan adalah menguatkan diri. Upayakan untuk bisa bertahan serta kembali bangkit dengan menggunakan beberapa tips sederhana menghadapi titik terendah ini:

Baca juga: Sering Overthinking, Ternyata Begini Kondisi Otak Saat Berpikir Berlebihan

1.Berbicara dengan diri sendiri

Di titik terendah membuat kita enggan berkumpul dengan orang lain, pasti hanya bisa mengandalkan diri sendiri. Akan tetapi, masih banyak orang yang malah menganggap diri sendiri sebagai musuh, hingga terjadi perang batin dan berakhir menyalahkan diri sendiri. Ada baiknya, berhenti menghukum diri sendiri atas perlakuan buruk orang lain di sekeliling kita. Coba beralih mengajak diri sendiri melakukan dialog, mendengarkan suara hati dan kesedihan yang ada dalam diri. Jika perlu luapkan semuanya, menangislah apabila ingin dan itu yang membuat Sobat lebih tenang.

2.Berpegangan teguh pada prinsip

Setiap orang pasti memiliki pegangan teguh dalam hidup, itulah yang bisa membantu Sobat untuk mengingat kembali tujuan hidup dan bangkit. Motivasi terbesar maupun prinsip yang Sobat pegang bisa memberikan panduan yang lebih baik dalam melapangkan hati. Dua hal tersebut menjadi pengingat di saat kita mulai mengeluh dan ingin menyerah dalam hidup. Sehingga memunculkan kembali kekuatan dan ambisi untuk melanjutkan langkah.

Baca juga: Komunikasi untuk Mendukung Karier, Begini 5 Cara Membangunnya di Dunia Kerja

3.Merelakan hal yang memang di luar kuasa kita

Ada beberapa hal yang memang harus dikorbankan dalam hidup, dalam hal ini kita perlu menerima kenyataan pahit dalam hidup agar bisa menjalaninya dengan baik. Sebab, menahan dan lari dari kenyataan hanya akan membuat Sobat terluka dan terpuruk dalam hal semu. Perlu disadari, apabila tidak semua hal bisa kita gapai, sebagai manusia pasti memiliki keterbatasan yang perlu diterima.

4.Menyelesaikan persoalan satu per satu

Ada pula yang dihadapkan dengan berbagai masalah di titik terendahnya, bahkan masalah datang bertubi-tubi. Coba Sobat uraikan satu per satu, kemudian selesaikan sedikit demi sedikit. Dalam menyelesaikannya dibutuhkan hati yang tenang dan kuat, hadapi rasa takut. Secara bergantian masalah akan terselesaikan apabila Sobat bisa mengumpulkan keberanian untuk menghadapinya dan memikirkan jalan keluarnya dengan tenang.

Baca juga: Pagimu Kurang Produktif? Coba Hindari 4 Kebiasaan Buruk Ini!

5.Mengapresiasi diri yang sudah bertahan

Saat berada di titik terendah cobalah ingat kembali apa yang kamu hadapi dan dapatkan bisa sampai di posisi sekarang. Ingat kembali momen bahagia yang Sobat lewati, pencapaian yang sudah didapatkan. Jadi, jangan menyalahkan diri sendiri, merasa tidak berguna, apalagi merasa tidak layak menjalani hidup. 

Demikianlah cara menghadapi titik rendah, di mana hidup rasanya kacau bahkan kehilangan kembali semangat hidup. Ada baiknya Sobat tidak menyalahkan diri sendiri atas apa yang dialami, tetapi luapkan semua emosi terlebih dulu. Apabila ingin menyerah dalam hidup ingatlah kembali apa yang sudah Sobat lewati dan gapai selama ini. Pernahkah Sobat berada dalam titik terendah?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sedang Berada Di Titik Terendah, Jangan Menyerah! Ini 5 Cara Menguatkan Diri Menghadapinya"

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke web ini. Ditunggu kedatangannya di Kota Kepanjen.